menu

Minggu, 19 Juni 2016

Adven




Adven dalam tradisi Gereja Katolik adalah nama periode sebelum Natal. Nama Adven diambil dari kata Latin Adventus yang artinya adalah Kedatangan. Pembaptis] dan kematiannya, Gereja mempersatukan kehendaknya: “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.”(Yoh 3:30)
Kalau dilihat demikian maka tema Adven yang artinya “penantian” mempunyai maksud mengarahkan padangan kita ke depan akan masa depan yang sesungguhnya ketika Tuhan Yesus datang kedua kalinya. Tema “berjaga-jagalah” (lih. Mat 24:42. Mat 25:13; Mrk 13:33) menjadi jargon yang didengung-dengungkan selama masa Adven. Kita diingatkan bahwa bagaimana pun kehidupan kita di dunia ini (entah baik ataupun buruk) toh suatu hari akan berakhir dan kita harus siap menghadapi itu.
Adven untuk pertama kalinya dirayakan pada abad VI. Hilarius Poitiers(367) menyarankan puasa sebelum Natal. Demikian pula di tahun 380 Konsili Saragossa di Spanyol menyarankan tiga (3) minggu puasa sebelum Epifani (penampakkan Tuhan). Paus Leo Agung di Katolik Roma menyarankan puasa pada bulan Desember. Akhirnya Gereja Katolik Roma memutuskan empat (4) minggu sebelum Natal adanya masa Adven seperti yang kita rayakan sekarang ini. Gereja Katolik Timur dan Ortodoks merayakan Adven juga. Mereka bahkan memulainya pada pertengahan November dengan puasa.
Warna liturgi pada masa Adven adalah ungu; kecuali minggu ketika Adven yang memakai warna rose
(mawar ungu keputihan/cerah) karena minggu itu disebut Minggu Gaudete (“Bersukacitalah!”). Minggu ketiga Adven ini menandakan umat harus bersukacita karena penyelamatannya (baca: Natal) sudah dekat. Warna liturgi ungu ini menandakan juga persiapan dengan menekankan aspek pertobatan dengan tujuan mempersiapkan hati kita untuk lebih suci demi kedatangan Tuhan, terutama
Natal yang sudah dekat. Aspek “pertobatan” dalam arti mempersiapkan hati untuk perayaan kedatangan Tuhan sangat kental dan biasanya juga di Gereja diadakan liturgi dan sakramen tobat. Sebagai ungkapan pertobatan yang nyata Gereja juga menganjurkan perbuatan amal kasih;terutama kepada orang miskin dan yang membutuhkan pertolongan dan bantuan kita.
Gereja Katolik menyarankan umat untuk merenungkan beberapa tokoh di dalam Kitab Suci yang bisa membantu kita mempersiapkan diri selama masa Adven. Mereka itu adalah: Yesaya (Perjanjian Lama), Yohanes Pembaptis, Bunda Maria dan tentunya juga Sto. Yosef Suami Maria. Mereka adalah tokoh-tokoh yang mewartakan kerinduan umat akan hadirnya Mesias dan menjadi model kita di dalam persiapan batin akan kedatangan Tuhan; minimal pada perayaan Natal.
(Dari pelbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar