Michael Purnama Utama, seorang
pebisnis, pengusaha dan pemimpin perusahaan berkenan diwawancarai oleh Tim
Majalah. Beliau adalah salah satu pendiri kelompok Pengusaha Katolik Nasional
(disingkat Pukat). Beliau kini menjabat sebagai anggota Dewan Pembina Pukat
periode 2015-2018. Berikut petikan wawancaranya.
1.
Selain mengejar keuntungan, menurut
Bapak, apakah yang khas peran seorang pebisnis atau profesional di bidang
bisnis bagi bangsa?
Bisnis yg
dikelola secara profesional seyogianya harus profitable. Namun disisi lain
sebagai perusahaan multi nasional jangan lupa untuk menjadi pembayar pajak yang
baik dan punya corporate social responsibilities (dana sosial). Semasa saya
masih aktif dan menjabat eksekutif baik di PT Gudang Garam, Lotte Company, Raja
Garuda Emas Group dan Domba Mas Group, perusahaan-perusahaan tersebut dengan
setia dan konsisten melaksakan tritugas tersebut di atas: profitable, pembayar
pajak setia dan berbagi demi kemaslahatan masyarakat banyak (bonum commune) selaku sebagai bagian
dari Corporate Social Responsibilities (CSR).
2.
Menurut Bapak, apakah tantangan
bagi seorang pengusaha atau profesional di bidang bisnis di Indonesia?
Mentalitas
Machiavelian, yakni tujuan menghalalkan secara cara. Cara yang salah
dimaksudkan di sini adalah KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) dan hedonisme
(tujuan hidup adalah kenikmatan belaka di dunia ini). Nah, khusus berhubungan
dengan KKN: ini menjadi tantangan sehari-hari semua pengusaha di Indonesia. Tidak
heran korupsi makin merajalela meskipun akhir-akhir ini KPK, Kejaksaan dan
Kepolisian makin galak di dalam menangkapi dan menindak tegas para pelaku korupsi.
Ibaratnya pepatah anjing menggonggong kafilah berlalu! Demikian pula yang
namanya “Harta-Tahta-Wanita” kini menjadi mamon-mamon baru yang siap menerkam
setiap pelaku bisnis bila mereka lengah dan tidak waspada. Walhasil, keluarga-keluarga
banyak yang berantakan karena kasus perselingkuhan, terjadi perebutan kekuasaan
dan perang saudara dalam satu perusahaan keluarg. Demi uang orang tega
menjatuhkan sesamanya; bahkan saudara kandung!
3.
Bapak kan salah satu pendiri Pukat
(Pengusaha Katolik) bahkan sekarang penasehat nasional. Kira-kira apa yang
Pukat akan perbuat dan bisa diperbuat di dalam menghadapi tantangan di atas?
Untuk
mengantisipasi fenomena-fenomena tersebut di atas maka merupakan “conditio sine-qua-non” (baca: latar
belakang yang menenetukan) diperlukan adanya pastoral pendampingan bagi para
profesional dan usahawan katolik masa kini agar bisa diselamatkan dan
dibebaskan serta dibekali dalam menghadapi tantangan-tantangan kehidupan duniawi yang siap menerkam seperti
singa-singa yang ganas dan kelaparan. Para profesional dn usahawan-usahawan Katolik
perlu disapa dan dihimpun di dalam komunitas untuk bisa saling meneguhkan dan
menguatkan serta bersinergi satu sama lain. Jangan sampai para usahawan dan
profesional hanya dimanfaatkan bila gereja membutuhkan dana atau fund raising untuk pembangunan gereja
baru, pengembangan rumah sakit, dll. Sudah tiba saatnya gereja menyapa dan
mendampingi para pelaku bisnis dan profesional Katolik agar mereka bisa menjadi
mitra strategis dan efektif bagi hirarki gereja.
Terdorong
oleh ide-ide di atas inilah maka 26 tahun yang lalu dan 25 thn yang lalu didirikanlah
komunitas Profesional dn Usahawan Katolik Indonesia di Keuskupan Surabaya dan
Keuskupan Agung Jakarta. Lembaga ini disingkat PUKAT. Sejak saat itu kemudian
berkembang ke keuskupan-keuskupan lainnya
seperti misalnya Malang, Ambon, Makasar, Kupang, Larantuka, Maumere,
Bogor, Bandung, Pontianak, Sintang, Banjarmasin dan bahkan Papua. Tanggal 14-16
Agustus 2015 yang lalu diadakan Konvenas
(Konvensi Nasional) PUKAT kedua di Novotel Jakarta.
Dalam Konvenas tersebut terjadi pergantian jabatan Ketua Umum yang semula dijabat saya digantikan Ferry Yusuf. Saya (Michael Utama Purnama) kini menjabat Dewan Pembina PUKAT Nasional untuk periode 2015-2018.
Dalam Konvenas tersebut terjadi pergantian jabatan Ketua Umum yang semula dijabat saya digantikan Ferry Yusuf. Saya (Michael Utama Purnama) kini menjabat Dewan Pembina PUKAT Nasional untuk periode 2015-2018.
4.
Menurut Bapak, bagaimanakah peran
strategis ke depan Pukat mendatang? Apakah ada peran khusus media di dalam
dunia bisnis dan sebagai usahawan, termasuk usahawan Katolik? Bapak juga
seorang Dominikan Awam, kira-kira bisa berperan bagaimana Dominikan Awam?
PUKAT itu
komunitas yang harus menghimpun, mengkonsolidasikan dan mensinergikan serta mengkoordinasikan
profesional dan usahawan katolik di segenap persada Indonesia menjadi satu
kekuatan yg ampuh, dahsyat dan bermanfaat bagi kemaslahatan masyarakat umum,
gereja dan negara (pro ecclesia et patria).
Ibarat filsafat sapu lidi; yakni bila sendiri-sendiri lidi itu sangat lemah dan gampang putus. Namun lidi bila disatukan jadi sapu lidi maka ia menjadi kuat sekali.
Bilamana PUKAT2 Indonesia bisa bersatu dan disatukan kita bisa berbuat banyak untuk kepentingan umum (pro bonum commune).
Ibarat filsafat sapu lidi; yakni bila sendiri-sendiri lidi itu sangat lemah dan gampang putus. Namun lidi bila disatukan jadi sapu lidi maka ia menjadi kuat sekali.
Bilamana PUKAT2 Indonesia bisa bersatu dan disatukan kita bisa berbuat banyak untuk kepentingan umum (pro bonum commune).
Dalam
sambutan pembukaan Konvenas PUKAT 2 di Novotel saya (Michael Utama Purnama)
melontarkan mimpi-mimpi untuk Pukat. Semoga pada satu waktu berkat persatuan dn
kesatuan PUKAT kita punya stasiun Televisi Katolik minimal seperti milik Budha
Tzu Chi di Jakarta. Kita punya pelbagai rumah sakit yang super canggih dan
profesional di pelbagai kota besar seperti
Jakarta, Bandung, Jogyakarta, dan Semarang. Kita punya Sekolah-sekolah
dan Universitas yang super canggih dan berkualitas internasional dan bahkan “the best.”
Barangkali sebagai Dominikan Awam saya juga bermimpi semoga Ordo Pewarta yang baru bertumbuh di Indonesia. Namun di dunia internasional Ordo Dominikan punya universitas-universitas internasional yang sangat terkemuka seperti :Univ. St Thomas di Filipina, Aquinas Universtity di Filipina, Univ Angelicum di Roma, dan masih banyak lagi. Bukan mustahil pada satu waktu Ordo Dominikan punya Universitas-Universitas terkemuka di Indonesia, asal panggilan Ordo Dominikan di Indonesia digalakkan baik oleh para Imam OP sendiri, para Suster-Suster OP. Kita berharap Dominikan Awamnya juga bisa berkembang pesat dan melesat baik kuantitas maupun kualitasnya.
5.
Bagaimanakah peran keluarga di
dalam karir Bapak? Apalagi dekat akhir tahun ini; bagaimana keluarga merayakan
liburan Natal?
“Charity begins at home.” Di belakang
keberhasilan seorang pria ada peranan dan doa-doa seorang wanita yakni isteri. Tidak
dapat disangkal dan merupakan suatu realitas bahwa keberhasilan seorang pria
pasti berkat dukungan istri dan keluarga.
Setiap liburan lebaran dn Natal ditengah kesibukan harus diupayakan optimal liburan bersama keluar negeri atau minimal lokal. Di samping libur bersama juga komunikasi per tilpun bisa kita manfaatkan secara personal dan intensif. Bukankah Cinta kasih berawal dari rumah? Apakah artinya keberhasilan karir kita kalau keluarga kita berantakan? Selagi kita masih utuh mari kita lestarikan keutuhan keluarga kita bersama bukan? Sesal dahulu pendapatan sesal kemudian tak berguna bukan? (Tim)
Setiap liburan lebaran dn Natal ditengah kesibukan harus diupayakan optimal liburan bersama keluar negeri atau minimal lokal. Di samping libur bersama juga komunikasi per tilpun bisa kita manfaatkan secara personal dan intensif. Bukankah Cinta kasih berawal dari rumah? Apakah artinya keberhasilan karir kita kalau keluarga kita berantakan? Selagi kita masih utuh mari kita lestarikan keutuhan keluarga kita bersama bukan? Sesal dahulu pendapatan sesal kemudian tak berguna bukan? (Tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar