menu

Minggu, 19 Juni 2016

Tokoh Masa Adven

Nabi Yesaya
Nama Yesaya berarti Tuhan (Yahweh) adalah penyelamat. Ia diperkirakan hidup pada abad VIII SM di Kerajaan Yehuda yaitu jaman Raja Uzzia, Yotham, Ahaz dan Hezekiah. Kalau melihat bahwa pemerintahan Uzzia dimulai pada tahun ke-52 abad VIII SM maka Yesaya sudah menjadi Nabi beberapa tahun sebelum pemerintahan Raja Uzzia (+/- 740SM). Ada yang memperkirakan bahkan Nabi Yesaya berkarya beberapa tahun di awal pemerintahan Raja Manasye. Kalau informasi ini betul maka Nabi Yesaya berkarya sebagai Nabi selama 64 tahun.
Banyak sumber mengatakan Nabi Yesaya dibunuh sebagai martir pada jaman Raja Manasye yaitu badannya dipotong menjadi dua (2) bagian.
Nabi Yesaya menikah dan  isterinya disebut Nabiah (Yes 8:3). Banyak ahli berpendapat sebutan “nabiah” di sini bukan karena isterinya juga berkarya sebagai nabi perempuan melainkan sebutan kehormatan sebagai isteri seorang nabi. Ia mempunyai dua (2) anak.
Karyanya di dalam Perjanjian Lama (PL) dibagi banyak ahli menjadi tiga (3) bagian. Bagian pertama dianggap berasal dari Nabi sendiri (Yes  1-39). Bagian kedua ditulis 100 tahun setelah hidupnya yaitu persis dekat pembuangan di Babilonia pada pemerintahan Raja Yosia di Yehuda. Bagian ketiga ditulis persis setelah selesai pembuangan Babilonia yaitu kembalinya Israel ke Yerusalem. Maka kumpulan tulisan yang disebut Kitab Yesaya ditulis pada jaman Yesaya dan 200 tahun kemudian setelah kematiannya.
Bagi orang Kristen Nabi Yesaya sangat penting karena dianggap meramalkan Tuhan Yesus Kristus: kedatangan-Nya, karya Tuhan Yesus sebagai Mesias, bahkan penderitaan Tuhan Yesus (yaitu di bagian Hamba Yahweh yang menderita). Salah satu ayat yang terkenal adalah nama yang menyebutkan peran Tuhan Yesus yaitu Immanuel (Yes 7:14, 8: 8, 10) dipakai di Injil Matius (Mat 1: 23). Hal lain yang penting juga adalah “hari Tuhan” yang tidak lain hari keputusan Tuhan atas Israel dan jaman baru yang akan dimulai (yang tidak lain adalah jaman Mesias).
Bagi kita nubuat Yesaya di masa Adven mengingatkan kita akan nubuat masa depan yang indah pada jaman Mesias yaitu apabila Sang Immanuel berada di tengah kita. Yesaya mengajarkan kita kerinduan yang mendalam akan Immanuel. Itulah sebabnya ia menjadi bacaan selama masa Adven dan sebagai tokoh yang kita bisa teladani di dalam menantikan dan merindukan Penebus.

Yohanes Pembaptis
Tradisi Kristen mengatakan Yohanes Pembaptis lahir dari bapa dan ibu yang sudah seharusnya mandul karena berumur yaitu pasangan Zakaria dan Elisabet. Elisabet ini dikatakan sepupu Bunda Maria. Kelahirannya termasuk unik karena diwartakan oleh Malaikat Gabriel (sama seperti Tuhan Yesus) kepada bapanya Zakaria (Luk 1:5-25). Hal lain yang unik turut tercatat adalah ketika di dalam kandungan ibunya Elisabet, Yohanes Pembaptis berreaksi atas kedatangan Bunda Maria (Luk 1:44).
Setelah dewasa Yohanes Pembaptis mengambil jalan hidup sebagai pertapa di padang gurun (Luk 3: 1-2). Mat 3: 4 melukisan gaya hidup asketik (bertapa dan matiraga) dari Yohanes Pembaptis: “Memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya adalah belalang dan madu hutan.” Tradisi Kristen juga mengatakan ia adalah Elia yaitu semangat Nabi Elia yang kembali untuk mempersiapkan umat menghadapi hari Tuhan yang akan datang yang tidak lain adalah jaman Mesias (Mat 3:3, Luk 3: 4-6).
Kekristenan mencatat bahwa ia mempraktekkan “baptisan untuk pertobatan” dan bahkan Tuhan Yesus sendiri dibaptis oleh dia di Sungai Yordan. Tugasnya jelas: mempersiapkan umat Israel menerima Mesias dan tidak ada yang lain. Maka dari itu Yoh 3: 30 mengatakan tugasnya: “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.
Yohanes Pembaptis menjadi teladan kita mempersiapkan kedatangan Tuhan di masa Adven karena dia dengan jelas mengajarkan kita pertobatan agar kita dapat dengan layak menyambut Tuhan; minimal di perayaan Natal. Suaranya jelas yaitu bertobatlah.
Santo Yosef Bapa Penjaga Tuhan Yesus
Santo Yosef diketahui dari Injil beberapa informasi yang menonjol: ia bapak penjaga Tuhan Yesus, menikah dengan Bunda Maria namun tidak pernah berhubungan seksual dengan Bunda Maria sehingga Yesus lahir dari Roh Kudus, dan ia seorang tukang kayu. Namun ada karakteristik yang selalu disebut di Injil Matius tentang beliau: orang yang lurus dan benar hatinya (baca: baik hati) dan tidak suka memalukan orang di depan umum (Mat 1: 19) serta beliau adalah orang yang taat pada perintah Tuhan (meski di dalam mimpi sekalipun) (Mat 1:24, 2:14, 21). Beliau selalu sigap mendengarkan Sabda Tuhan dan melaksanakannya.
Memang tidak banyak yang kita ketahui dari Injil mengenai Santo Yosef. Yang jelas beliau adalah laki-laki yang baik hati dan pria yang layak menjaga keluarga kudus serta sigap mendengarkan Sabda Tuhan dan melaksanakannya.
Santo Yosef menjadi model kita di masa Adven karena pewartaan malaikat Tuhan kepadanya di dalam mimpi mengenai kedatangan Immanuel sehingga kita selalu siap dan siaga menyambut kedatangan Mesias; minimal di hari Natal.
Bunda Maria
Apakah perlu menceritakan detil mengapa Bunda Maria sebagai model yang paling perlu ditiru di masa Adven? Bunda Maria adalah yang menerima kabar tentang kelahiran Yesus (Luk 1: 26-38). Beliau juga disebut di Injil Matius (Mat 1: 18-25) sebagai “perawan yang akan melahirkan Immanuel.” Setelah menerima pewartaan Malaikat Gabriel beliau segera mengunjungi Elisabet sepupunya untuk memberi kabar gembira yang ia terima (Luk 1: 39-45). Salah satu karakteristik yang selalu disebut Lukas mengenai sifat beliau adalah “menyimpan segala sesuatu di dalam hatinya serta merenungkannya” (Luk 2:19, 51). Sifat kontemplatif (baca: merenungkan) ini dilihat oleh Lukas lagi sebagai yang selalu berdoa; bahkan ketika Tuhan Yesus naik ke surga (Kis 1:14).
Siapakah yang layak menjadi model lagi di masa Adven selain Sang Bunda yang setelah menerima kabar gembira begitu ingin melihat anak di kandungannya lahir? Bunda Maria adalah pribadi yang sungguh sangat menantikan Tuhan Yesus yang di dalam kandungannya. (Dari Pelbagai Sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar