menu

Senin, 20 Juni 2016

Serba-Serbi Natal

Natal selain merupakan perayaan kerohanian juga identik dengan pesta dan kegembiraan. Ungkapan kegembiraan serta perayaan pesta (minimal pesta di dalam keluarga) bisa berwujud hiasan khas natal, baju baru dan makanan tertentu yang disajikan khas Natal.



Berikut tim Majalah menyajikan unsur-unsur yang biasanya menyertai perayaan dan pesta Natal. Pohon Natal Selain Gua Natal, yang merupakan hiasan minatur kelahiran Tuhan Yesus, pohon Natal adalah ornamen hiasan yang selalu ada. Kebiasaan ini sebenarnya dimulai di Jerman pada abad XVI. Gua Natal ini mengadaptasi bentuk pohon cemara. Kebiasaan ini menyebar di seluruh dunia. Konon katanya di Amerika pohon ini diperkenalkan sekitar tahun 1830-an oleh imigran Jerman untuk pertama kalinya di benua Amerika.

Pohon cemara yang merupakan pohon Natal melambangkan keabadian karena pohon ini tetap hijau meski tanaman lain sudah berguguran karena salju. Biasanya disertai pelbagai ornamen atau pernak-pernik warna warni khas natal dan tentu tidak ketinggalan lampun hiasan warna-warni khas Natal disertai lilin. Hiasan Natal Hiasan Natal adalah dekorasi pas Natal dengan warna-warni yang khas Natal. Warna yang khas Natal adalah putih salu, hijau (hijau cemara), merah (hati) dan kadangkala warna perak. Hiasan lainnya adalah lilin warna meah putih hijau atau merah putih atau putih saja dan disertai dengan boneka manusia salju. Tidak ketinggalan adalah patung atau boneka Sinterklas lengkap dengan kendaraannya yang tidak lain kereta kijang. Dan pasti anak-anak tidak akan lupa dengan kaos kakinya yang memuat hadian Natal permintaan mereka ke Sinterklas. Hiasan lainnya tentu tergantung minat dan tradisi yang berbeda dari satu tempat ke tempat lain.

 Di tempat tertentu terdapat hiasan luar rumah, yang tentunya tergantung tradisi dan kebiasaan setempat, misalnya menggantung kaos merah-putih yang tidak lain adalah kaos kaki Sinterklas di pintu plus hiasan Natal yang berupa untaian bak tangkai pohon cemara dengan ornamen pita dan lonceng atau tongkat permen khas Natal. Di Filipina bahkan rumah-rumah dihiasi lampu warna-warni khas Natal. Makanan khas Natal Natal bukan hanya soal perhiasan dan dekorasi yang indah. Natal juga pesta perayaan. Sifat pesta kegembiraan itu tercermin di beberapa tempat ada makanan yang khas hanya disajikan pada saat merayakan Natal. Di Perancis misalnya.

Mereka mempunyai makanan khas yang disebut “le reveillon,” yang isinya bisa dari tiram, salmon asap, lobster, sosis, ham bakar, bebek panggang, angsa atau kalkun dengan chesnut. Tidak ketinggalan pie Natal yang diisebut pain calandeau. Di Filipina terdapat makanan yang disajikan khusus pada novena 9 haru menjelang Natal di mana ada misa yang khas hanya di Filipina yaitu Misa de Gallo (Simbang Gabi). Mereka menyajikan kur khas khusus setelah misa pagi yang biasanya dimulai jam 04.30 dengan pelbagai kue dari beras dengan warna-warni khas Natal. Pada Malam Natak setelah misa Malam Natal keluarga Filipina biasanya makan bersama (noche buena) (artinya: malam yang penuh berkat) dengan masakan khas Natal yaitu babi panggang utuh, daging asap dan aneka masakan dengan keju.

Setelah itu mereka saling bertukar kado. Di Italia konon ada makanan Natal yang khas dengan 7 menu: antipasto, porsi pasta kecil, daging panggang, dua salad, dua puding manis sampai keju, buah, brandy serta coklat. Tersedia juga di dalam hidangan tersebut Panettone yaitu makanan khas Natal yang berasal dari Milan. Makanan atau kue ini melambangkan kota Milan yang berbentuk kubah dengan tinggi 30cm. Sekali lagi setiap tempat, daerah atau negara mempunya kekhasannya sendiri yang membuat Natal penuh kenangan dan kesan serta kegembiraan sebagai tanda pesta perayaan. (Tim Majalah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar